Blog Top Sites

Finance Blogs

Minggu, 20 Desember 2009

Ironi Negeri Dalam Mencari Jatidiri

Sebuah Ironi Dalam Mencari Jatidiri
Sebuah Tulisan Lepas dari seseorang yang tidak memiliki pengalaman politik namun memiliki kepedulian terhadap Negeri.


Cermin sebagian anak bangsa yang kesulitan menghargai kehebatan dan kemampuan seorang profesional sekelas Sri Mulyani dan Boediono. Seseorang yang mampu menjaga roda perekonomian dalam kondisi yang sangat baik ditengah krisis Global yang meruntuhkan perekonomian dunia. Kemampuan Menjaga stabilitas kepercayaan antar Bank, menciptakan kondisi komunikasi perbankan terjaga sesuai jalurnya.

Jika di ibaratkan seorang pemadam kebakaran, Sri Mulyani dan Boediono seperti sedang memadamkan kebakaran dirumah seorang yang Pemabuk yang baru saja mencuri untuk berjudi. Pemabuk ini sedang membakar rumah sendiri. Disekitar rumah pemabuk tersebut terdapat pemukiman penduduk, rumah ibadah dan sekolah. Sri Mulyani dan Boediono berusaha memadamkan api dengan resiko terluka bahkan TERBUNUH oleh si Pemabuk. Keberanian untuk tetap memadamkan api, walau resiko yang dihadapi sangatlah besar, TETAP HARUS DILAKUKAN. Kebakaran dapat dihentikan, namun apa yang terjadi??? Sri Mulyani dan Boediono dianggap melakukan KESALAHAN FATAL karena dianggap salah menilai kebakaran yang dapat menjalar keseluruhan kompleks perumahan tersebut. Malah ada sebagian kecil orang menilai, bahwa Sri Mulyani dan Boediono terlibat kasus pencurian yang dilakukan si Pemabuk. Dan Adapula yang 'mempertanyakan" niat dibalik memadamkan api tersebut adalah untuk kepentingan pribadi.

Pembentukan opini jalanan pun terus dibangun dan dibentuk oleh kalangan yang memiliki pengalaman buruk dengan Sri Mulyani dan Boediono. Tanpa memikirkan kelanjutan pertumbuhan ekonomi, iklim investasi dan Nilai tukar rupiah, kelompok ini pun terus menyuarakan lantang untuk tidak memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada Sri Mulyani dan Boediono untuk menjelaskan latar belakang kebijakan tersebut. Bahkan atasan yang memiliki hak Prerogatif atas Sri Mulyani dan Boediono pun dilangkahi wewenangnya. Sebuah Ironi bagi sebuah Negeri yang sedang mencari jatidiri.

Mengapa Sri Mulyani dan Boediono menjadi sasaran?Keluguan dan Kepolosan berpolitik, ditambah tidak ada nya ikatan dan sejarah di Organisasi Politik (Ormas, LSM) membuat Sri Mulyani dan Boediono tanpa dukungan massa politik. Ini adalah sebuah bukti, Politik Feodalisme masih sangatlah kuat di negeri ini. Beruntunglah bagi siapapun yang tidak menyukai dunia politik, karena tidak perlu menjilat, menghasut bahkan memfitnah lawan politik untuk mencapai kepentingan sesaat. Namun yakinlah, tidak selamanya politik memiliki nilai negatif. Ada nilai-nilai positif yang bisa kita dapatkan, selama politik digunakan untuk mencapai kebijakan yang membangun, keputusan yang bersinergi dan peraturan yang melindungi. Semua bisa dilakukan atas nama rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Bersatulah dan Jaya lah Indonesiaku.....
READ MORE - Ironi Negeri Dalam Mencari Jatidiri
Related Posts with Thumbnails

About This Blog

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP